Kompetensi Guru Dan Dosen Pdf Download
Download File ===== https://ssurll.com/2thsM9
Kompetensi guru dalam pendidikan harus selalu ditingkatkan guna menjaga kualitas pendidikan. Sehingga perlu adanya penelitian tentang Upaya Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Desain Pembelajaran dan RPP Berorientasi HOTS Di SMP Negeri 5 Long Ikis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan dengan menggunakan siklus, dimana tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kuantitas guru dalam menyusun Desain Pembelajaran dan RPP yang berorientasi HOTS dengan adanya supervisi akademik, dan mengetahui peningkatan kompetensi guru dalam menyusun Desain Pembelajaran dan RPP yang berorientasi HOTS setelah supervisi akademik. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa dengan melaksanakan supervisi akademik secara berkelanjutan dapat meningkatkan kuantitas guru dalam menyusun Desain Pembelajaran dan RPP berorientasi HOTS di SMP Negeri 5 Long Ikis dengan prosentase sampai 95 %. Dengan adanya supervisi akademik diketahui dapat meningkatkan kualitas penyusunan Desain Pembelajaran dan RPP dimana pada siklus I kualitas meningkat 30 % dari sebelum adanya supervisi akademik dan pada siklus 2 meningkat sampai 100 % dari Siklus I.
Pembukaan kegiatan yang dilaksanakan secara sederhana pada pukul 08.30 WIB hingga 09.00 WIB dan dibuka langsung oleh Kajur S2 PBA IAIN Surakarta (Dr. Imam Makruf, S.Ag. M.Pd.). Dalam sambutannya, kajur S2 PBA berharap agar kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan manfaat bagi para guru Bahasa Arab khususnya dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi pengembangan inovasi pembelajaran bahasa Arab online.
Tulisan ini membahas tentang kualifikasi dan kapasitas gurur dalam dunia pendidikan. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan Guru adalah pendidik profesional, berkualitas dan berkompetensi. Syarat utama agar guru berkualitas adalah memiliki kualifikasi akademik dengan kualifikasi kesarjanaan minimal S1. Peningkatan kualifikasi akademik adalah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan profesionalisme guru. Tanpa peningkatan kualifikasi akademik, kecil kemungkinan guru akan professional. Guru pun mesti memiliki 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian (moral). Guru professional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru.
Pendidikan di Indonesia belum ideal. Tolong para pemangku kebijakan kembalikan pendidikan ke arah roh atau filosofi dari pendiri pendidikan di Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantoro. Sekarang ini sistem yg digunakan tidak jelas, contoh sebuah kegiatan ada 3 langkah yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam dunia pendidikan untuk persiapan sudah bagus dilihat dari kurikulum (KTSP) yang berbasis kompetensi. Siswa diberi bekal tentang kompetensi, skill. tetapi dalam langkah kedua yaitu pelaksanaan; guru ada dipersimpangan jalan antara mengejar keberhasilan lulus 100% (mengerjakan soal UN/US) dan memberi bekal kompetensi yang diinginkan dalam kurikulum. Banyak guru yang sdh didiklat, penataran, workshop, kuliah S2 maupun diskusi tentang pembelajaran, hasilnya selalu tidak bisa diimplementasikan di kelas. Guru ragu untuk melaksanakan karena tuntutan dari atasan yaitu harus berhasil UN. Sehingga pada tahap ke 3 yaitu evaluasi yang masih bersifat teoritis seperti itu tidak akan menjawab kompetensi yang dimiliki sisiwa. Di setiap sekolah sdh pasti ada panitia UN, US, UAS, UKK tetapi tidak ada panitia pelaksanaan KBM. Setiap sekolah ada anggaran yang pasti untuk UN, US, UAS, UKK tetapi jarang ada anggaran yang pasti untuk pelaksanaan KBM. Solusi yang saya tawarkan 1. Beri kebijakan tentang KBM yang akurat artinya ada pengawasan baik dari interen maupun eksteren, ada anggaran yang jelas diperlukan untuk pengembangan kompetensi guru dalam mengajar. Sehingga guru ketika akan mengajar ada bahan ajar, media, dan sarana penunjang yang cukup memadai.2. Pelaksanaan Evaluasi baik UN/US, UAS, UKK dibuat yang sederhana. Pengalaman selama ini UN hanya sekedar mencari presentasi kelulusan 100%. Walaupun dengan berbagai cara yg ditempuh misal paket soal ada 5 paket, bahkan tahun dpn 20 paket. tetapi semua tidak akan menjawab persoalan yang hakiki yaitu pemerolehan kompetensi. Kebijakan2 di tingkat sekolah, dinas pendidikan selalu ada demi hasil kelulusan yang maksimal, walaupu meninggalkan kompetensi yang harus dikuasai siswa.Demikian sedikit masukan saya, terima kasih 153554b96e
https://www.komerican3.com/forum/jemogeul-ibryeoghaseyo-5/mickey-virus-movie-torrent-best-1
https://www.iyfusa.org/group/iyfusa-group/discussion/caa20ce9-d6df-45e6-b935-c51f95037843